Filsafat Pendidikan 3


Wadah atau jasad manusia dapat bergerak karena telah dihembuskan oleh roh. Jadi, jasa manusia dapat bergerak karena adanya roh, sama halnya seperti robot yang tidak dapat bergerak tanpa adanya batre atau listrik. Otak manusia dapat berfungsi karena akal sebagai generator yang menggerakkan.

Yang menggerakan otak kanan dan otak kiri adalah akal. Akal yang menggerakkan atau menggiring ke arah realitas. Akal sebagai generator yang menggerakkan realitas-realitas. Realitas / asma : fenomena, peristiwa, kejadian, hidup, ciptaan.

Dalam diri seseorang terdapat ruang yang lebih luas, terdapat wadah paling besar yaitu ilmu Tuhan. Pendidikan yang dibawa Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan yang membawa atau menciptakan kesadaran. Kesadaran memahami ruang atau realitas pada diri seseorang.

Pada zaman sekarang ini kita diajarkan mengenai toleransi. Sejatinya, pendidikan mengenail toleransi sudah diajarkan sejak dulu yaitu Tepo Sliro yang artinya bertemu dimasyarakat. Sebutan toleransi biasanya untuk menengah keatas, sedangkan untuk tepo sliro biasanya untuk masyarakat menengah kebawah. Dalam pembelajaran toleransi terus berkembang hingga munculnya pluralisme. Tepo sliro muncul ketika kerajaan lama pada pembangunan Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Sejarahnya antara agama Hindhu dan Budha. 

Menurut Ki Hajar Dewantara manusia adalah titah Tuhan. Titah sendiri dapat diartikan sebagai memiliki landasan berpijak, memiliki darah, memiliki jejak. Allah menciptakan alam semesta dan seiisinya. Manusia adalah makhluk yang diciptakan terakhir kali setelah menciptakan alam semesta dengan tujuan agar dapat merangkul dan mengelola alam semesta ini.

Ilmu -> realitas -> ilmu -> realitas
Ilmu manusia yang mengambil dari realitas dan realitas tersebut mengambil dari ilmu Allah, maka manusia itu titah Allah.
Allah mempunyai sifat sabar. Asmanya yaitu penyabar. Tindakannya yaitu menyabari atau bersabar. Sifat sabar itu juga dititipkan kepada manusia. Sehingga manusia disebut sebagai titah Tuhan.

Diri (Dzat)
 ↓
Sifat
 ↓ 
Asma (realitas)
↓ 

Comments

Popular posts from this blog

Filsafat Pendidikan

Akal dan Ilmu dalam Filsafat Pendidikan

Filsafat Pendidikan