Posts

Filsafat Pendidikan

Pada perkuliahan filsafat pendidikan hari Selasa, 4 Desember 2018 bapak aniq selaku dosen pengampu mengatakan bahwa beliau menyukai filsafat dari Ki Hajar Dewantara yaitu “Laku Urip” yaitu sebuah tindakan, jati diri, tindakan, menjati dirikan diri untuk memperlakukan diri pada laku yang sisi, laku kehidupan, bukan penghidupan. Laku kehidupan dan penghidupa itu berbeda. Kehidupan itu kita memaknai nilai-nilai hidup itu, tetapi jika penghidupan adalah materi-materi hidup. Maka yang harus dicari adalah nilai-nilai hidup. Mengutip dari perkataan Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Seokarno yang mengatakan bahwa setelah kemerdekaan, ada perang yang lebih besar lagi yaitu perang melawan bangsa sendiri. Melawan bangsa sendiri itu sejatinya adalah perlawanan yang sangat besar. Menurut pak aniq dalam kampus kita dapat mengkategorikan kekuasaan pengetahuan,  kekuasaan ilmu. Terkadang jika ada yang berbeda dengan pandangan kita maka kita akan menganggap itu sebagai suatu kesalahan. Misalkan de

Pendidikan dan Pengajaran

Berdasarkan hasil perkuliahan filsafat pendidikan yang dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Oktober 2018 dengan dosen pengampu Bapak Aniq mengatakan bahwa manusia cenderung memahami simbol. Disebut manusia jika ia cerdas dalam memahami simbol. Sejatinya manusia mengelola, sejelek apapun sifat iblis tetap harus mencari sisi baiknya. Pendidikan dan Pengajaran Hakikat pendidikan di sekolah = diberi materi dikelas, selesai pulang. Hakikat pengajaran = mengajarkan nilai-nilai kehidupan Pengajaran adalah bagian dari pendidikan. Pendidikan sejatinya adalah laku atau tuntutan. Pola pendidikan harus menuntun dan melakukan. Pengajaran memberikan pengetehuan. Fungsi pengajaran memberi tuntunan pengetahuan itu untuk mencapai tujuan pendidikan.  Dalam pendidikan, kita juga belajar tentang matematika. Matematika juga dapat dikatakan sebagai logika kehidupan atau logika proses. Manusia cenderung memahami simbol. Disebut manusia jika ia cerdas dalam memahami simbol. Sebagai contoh, misalnya ada ses

Filsafat Pendidikan 3

Image
Wadah atau jasad manusia dapat bergerak karena telah dihembuskan oleh roh. Jadi, jasa manusia dapat bergerak karena adanya roh, sama halnya seperti robot yang tidak dapat bergerak tanpa adanya batre atau listrik. Otak manusia dapat berfungsi karena akal sebagai generator yang menggerakkan. Yang menggerakan otak kanan dan otak kiri adalah akal. Akal yang menggerakkan atau menggiring ke arah realitas. Akal sebagai generator yang menggerakkan realitas-realitas. Realitas / asma : fenomena, peristiwa, kejadian, hidup, ciptaan. Dalam diri seseorang terdapat ruang yang lebih luas, terdapat wadah paling besar yaitu ilmu Tuhan. Pendidikan yang dibawa Ki Hajar Dewantara adalah pendidikan yang membawa atau menciptakan kesadaran. Kesadaran memahami ruang atau realitas pada diri seseorang. Pada zaman sekarang ini kita diajarkan mengenai toleransi. Sejatinya, pendidikan mengenail toleransi sudah diajarkan sejak dulu yaitu Tepo Sliro yang artinya bertemu dimasyarakat. Sebutan toleransi bia

Filsafat Pendidikan

Banyak tokoh pendidikan diluar sana, padahal di lingkungan sekitar kita sendiri juga terdapat tokoh pendidikan, misalnya saja Ki Hajar Dewantara. Tidak bisa dipungkiri kalau pendidikan di Finlandia adalah yang terbaik, tapi siapa sangka yang menjadi acuan adalah filsafat dari Ki Hajar Dewantara. Menurut penuturan teman dari bapak Aniq bahwa di Negara Finlandia tenaga kependidikan disana menggunakan filsafat dari Ki Hajar Dewantara dan berhasil hingga menjadi negara dengan pendidikan terbaik sedunia. Sebagai guru yang tinggal di Indonesia, yang satu negara dengan   Ki Hajar Dewantara seharusnya bangga bahwa filsafat dari tokoh pendidikan negara kita sendiri bisa dianut serta dijalankan di negara lain dan membuahkan hasil. Lantas kenapa kita sendiri tidak menggunakan filsafat dari tokoh pendidikan negara sendiri? Apa kita lupa? Atau sengaja dilupakan? Bangsa yang dilupakan atau bangsa yang melupakan? Bukan berarti kita menolak teori-teori para akademisi yang lain karena semua teori-teo

Akal dan Ilmu dalam Filsafat Pendidikan

Menurut penuturan dari Pak Aniq, pada  perkuliahan filsafat pada hari Selasa, 25 September 2018 maka saya akan menyampaikan sedikit reportase hasil perkuliahan Akal adalah salah satu anugrah pemberian Allah kepada manusia. Akal hanya dimiliki oleh manusia saja atau dengan kata lain, hewan tidak memiliki akal. Oleh karena itu, binatang tidak bisa menilai sendiri apakah tindakan yang dilakukan tergolong benar atau salah. Akal  adalah suatu peralatan rohaniah  manusia  yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat  pendidikan ,  formal  maupun informal, dari manusia pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah hhsesuai benar atau salah. Namun, karena kemampuan manusia dalam menyerap pengalaman dan pendidikan tidak sama. Maka tidak ada kemampuan akal antar manu